Shifting into a career in tech

In a month I will be celebrating my one-year anniversary as a Junior Software Developer. Just typing that sentence is surreal for me!

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Cerita Halden dan Mantan Beda Dunianya.

“HALDEEEN!”

“KOKOOOH!”

Kedua teriakan nyaring itu menggema di dalam rumah besar milik keluarga Halden. Para pelakunya tentu saja adalah Felix dan Hansa. Sedangkan Lino, pemuda itu hanya menggelengkan kepalanya setelah mendengar suara kedua teman yang sudah ia anggap adiknya sendiri itu.

“Ah, you guys are so noisy as usual!” Halden mengerang di atas sofa dengan pandangan terfokus pada layar Nintendo Switch-nya yang menampilkan video game kesukaannya.

“Ah, capek banget! Aku kayak dikejar anjing supaya schedule selesai lebih awal,” Felix mendaratkan bokongnya di samping Halden. “Asik banget, sih?" ia bersandar pada lengan kiri Halden, membuat pemuda itu mengerang.

“You lama sih,” ucap Halden, ia memutuskan untuk berhenti bermain video game karena ketiga temannya sudah berkumpul. “Tapi PHD-nya belum dateng hehe,” lanjutnya.

“Main billiard! PHD bisa nantiiii, ayo dong, Koh!” Hansa yang kini bertengger pada lengan kirinya merengek.

Halden merotasikan kedua bola matanya. “Shut up, mending minum dulu deh kalian,” kata Halden ketika salah satu ART di rumahnya datang membawakan nampan dengan empat gelas berisi orange juice.

“Hehehe, maaciii,” Hansa terkekeh.

“You utang cerita sama I, lho. Itu siapa yang di Twitter?” tiba-tiba Lino membuka suara, lantas membuat Halden tersedak di tengah-tengah kegiatan minumnya.

“Uhuk! Sabar lah, Koh! Let me drink my orange juice dulu kek!"

Felix tertawa melihat sahabatnya tersedak. Namun tetap saja tangan mungilnya terarah untuk mengambil selembar tisu yang segera diterima dengan baik oleh Halden.

“Sorry ya, Koh. I malu mau cerita, karena pasti dianggap aneh sama orang tua." Halden menampakkan deretan gigi putihnya, membuat Lino mendesis kesal. “I masih muda!” Lino membuat pembelaan.

“Udah lah, Den. Cerita aja, kasian juga gue sama Koh Lino yang planga plongo kayak kambing waktu kita bahas tentang itu,” Hansa menengahi.

Halden menggaruk tengkuknya; gugup. “Orang-orang taunya aku tuh jomblo dari lahir kan, Koh? Tapi memang iya sih di real life begitu...”

Kedua alis Lino mengerut, “maksudnya apa, Den? I nggak paham,” ucapnya. Halden menghela nafasnya, “Nih ya, Koh. Dulu tuh, waktu I masih SMA kelas 3, I sama dua anak curut ini main roleplayer,” jelasnya.

Sebelum Lino bertanya lagi, Halden lanjut menjelaskan. “Roleplayer itu kayak game, jadi kita berperan as if we're an idol, actor, actress, bahkan karakter anime. Kita nggak boleh sebar dan bahas kehidupan asli kita. It sounds weird, kan? Tapi waktu itu asik-asik aja.”

“Terus?”

“Nah, I mainnya di platform Instagram as Wonpil Day6. The reason why I played permainan aneh itu karena stress belajar terus di kelas 3. Butuh hiburan lah, alasan basinya. Long story short di sana pacaran sama satu orang, dia pakai character Dowoon Day6, which is dia dulu member kesukaan I waktu masih gila-gilanya sama Day6,” Hyunjin meringis di akhir kalimatnya.

“Berarti you bisa dibilang pacaran sama stranger? Are you kidding me?!"

“TUNGGU DULU KOH! Halden belum selesai,” Hansa memegangi kedua lengan pemuda itu agar tidak melayang pada kepala Hyunjin.

“Fine, terus gimana? Berapa lama you pacaran sama dia?” tanya Lino.

Halden terdiam sebentar, mencoba mengingat-ingat. “I think 4 bulan. Iya nggak sih, Lix?” Halden menatap Felix.

“Hmmm, iya kayaknya. Kamu jadian waktu selesai UTS semester satu, sekitar Oktober pertengahan. Putusnya waktu hari pertama ujian praktik. You were cried so hard,” jawab Felix.

“HAHAHAHA iya! Gue inget banget lagi, selesai pentas drama langsung nangis kayak orang gila," Hansa tertawa dengan puas, sampai-sampai tangannya memukul bahu Lino tanpa sadar.

“Ya, namanya juga bocah! Lagian nggak ada angin nggak ada hujan I diputusin, itu juga first time I punya boyfriend makanya nyesek!” Halden membela dirinya. “Ya, gitu deh, Koh. Sebut aja unofficial ex.”

Lino masih mengerutkan kedua alisnya. “Kalau kayak gitu, chatting terus dong? Bahasnya apa?”

“I udah lupa, Koh. We mostly talked about Day6, terus hal-hal trending waktu itu. Dan juga di roleplayer pasti ada gossip, seru pokoknya!” Halden menjelaskan dengan bersemangat. “I sama dia kenal waktu bulan Agustus. Waktu ditembak I clueless banget, sampe dibantuin Felix untuk jawab chat-nya. Bahkan waktu putus juga Felix yang bantu jawab....”

Felix menggeleng-gelengkan kepalanya. “Literally inexperienced dalam percintaan,”

“You were so happy with.... Him?” Lino bertanya lagi. “Gamon nggak?”

Halden menggigit bibir bawahnya. “I was so happy, because he was a good listener dan suka kasih advice gitu.”

Lino mengangguk mengerti. “Okay, I got it. Terus kemarin ketemu sama dia tapi di kehidupan asli? Begitu?”

Halden, Felix, dan Hansa mengangguk serentak.

“So? Kalian berteman dari awal lagi?” tanya Lino.

“I'm not sure about that, tapi tadi kita kenalan selayaknya orang yang baru ketemu sih, Koh. Terus juga mutualan di Twitter,” jawab Halden.

“SERIUS?!" tanya Felix. “Siapa duluan yang follow?”

“Dia....” Hyunjin menggigit bibir bawahnya lagi.

“Dia bilang apa?” kini Hansa yang bertanya.

Halden membuka ponselnya, kemudian menunjukkan layar benda pintar itu yang menunjukkan obrolan antara Halden dan Saka di Twitter.

Felix spontan menutup bibirnya, sedangkan Hansa dan Lino membulatkan mata mereka.

“Shut up!” ucap Felix. “I think he likes you!”

“No!” dengan cepat Hyunjin menyela. “Baru satu hari masa udah naksir aja, it's weird.”

“Mungkin mau deket kayak dulu?” Lino menyahut. “Kalau setelah ini dia sering chat you, bisa jadi sih.”

Hansa mengangguk, “setuju. Kali aja, kan? Kata lo juga dia ganteng,” ucapnya.

Pipi Halden bersemu setelah mendengar ucapan Hansa. “Okay, cukup. Mending kita main billiard aja! Let's go ke basement!" Halden bangkit, kemudian berjalan mendahului ketiga pemuda yang kini tengah saling bertatapan.

Add a comment

Related posts:

Government Services Drive Digital Identity Growth

Digital identity is a concept that is constantly evolving and becoming increasingly aligned with allied areas, such as security, privacy, and management of identity-related data. Within the…

Is web hosting in Pakistan crucial for modern business websites?

Web hosting encompasses everything from creating a website, providing a domain name, publishing content, to managing data on your site. It ensures that your business website is accessible to…

Protecting Your Brand with Search Engine Optimization

A search engine optimization firm can produce a project to bring you brand-new, targeted leads, and also elevate your firm’s online account, all while restraining with your branding technique…